"Selamat datang di blog saya yang berisi tentang berbagai macam hal yang berdasarkan Fisika. Semua yang ada di dalam blog ini adalah dikhususkan agar para pembaca dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin sehingga berguna di kehidupan sehari-hari, dari mulai pembuktian rumus hingga hal-hal yang berdasarkan Sains. Selamat membaca, dan semoga bermanfaat." - Al Halim Khasia Rahman
REVOLUSI ILMU PENGETAHUAN
Gambar ini diambil dari buku Galileo Galilei yang berjudul Dialogue Concerning the Two Chief World Systems, yang diterbitkan pada tahun 1632. Dialognya berisi tentang perdebatan antara penganut pandangan Bumi berada pada pusat alam semesta (diwakili Aris Toteles dan Ptolomeus, pada gambar sebelah kiri), dan penganut pandangan Bumi beredar mengitari Matahari (seperti Copernicus, pada gambar sebelah kanan, dan Galileo sendiri). Ingat kan sewaktu Galileo dikecam oleh Gereja katolik Roma untuk tidak menerbitkan hasil karya-karyanya dikarenakan menentang hukum Gereja tersebut? Galileo memang telah dilarang oleh pihak Gereja untuk mengajarkan pandangan yang menimbulkan "sengketa" (bersangkutan antara dua pendapat teori mengenai rotasi dan revolusi Bumi) ini, namun dengan mengetengahkan kedua pokok permasalahan ini lewat bukunya, ia mencoba mengelakkan larangan Gereja padanya yang pada akhirnya pun tidak berhasil. Galileo berharap bahwa dari bukti-bukti yang dikemukakannya, para pembacanya akan dapat menarik kesimpulan sendiri. Berdasarkan alasan ini, Galileo seringkali dipandang sebagai Bapak ilmu modern, dan beliau juga disebut sebagai Bapak Astronomy karena distribusi besarnya menemukan Telescope dan pengamatan-pengamatan lain.
Dalam masa perkembangannya, Revolusi Industri pada awal pertengahan abad ke-19 sangat berkembang pesat dimana kecanggihan teknologi berperan sangat penting bagi kehidupan manusia di mana pun. Setelah perkembangan perekonomian dan perluasan peta Bumi, Amerika Serikat mulai menonjolkan kekuatannya sebagai pemimpin Dunia, tetapi di sisi lain, di bagian Eropa khususnya Uni Soviet (yang pada saat ini kita kenal sebagai Rusia) juga mengalami perkembangan yang amat pesat. Akhirnya, karena terpendam dendam ketidakpuasan akhirnya tercetuslah Perang Dunia I , begitu pula semakin meningkatnya Militerisme, Nasionalisme, dan kekuatan politik, dan penghimpunan kekuatan Marxisme (paham anti-Kapitalisme yang dicetuskan oleh Karl Marx) turut berperan serta dalam revolusi abad tersebut. Dalam dunia Fisika juga terpendam ketidakpuasan yang segera menimbulkan sejumlah perubahan revolusioner dalam alam pandangan Fisikawan yang tampaknya sudah mapan itu.
Setiap hukum-hukum dan teori-teori Fisika klasik bukan hanya diterima dengan tangan terbuka oleh para Fisikawan lain, melainkan dengan pembuktian yang sangat ketat hingga mendapatkan hasil yang sangat teliti dan tepat, contohnya seperti hukum-hukum Newtonian, hukum-hukum Kepler, dll. Terdapat perbedaan yang signifikan dari Fisika Klasik dengan Fisika Modern, dimana jika dalam Fisika Klasik kita meninjau partikel-partikel yang bersifat Makroskopis, tetapi dalam Fisika Modern kita akan dikaitkan dengan partikel-partikel yang bersifat Mikroskopis dan berbagai perkembangan yang dimulai dengan teori relativitas khusus dan kuantum dimana bidang studi ini menyangkut penerapan kedua teori tersebut untuk memahami sifat atom, inti atom serta berbagai partikel penyusunnya, kelompok atom dalam berbagai molekul dan zat padat, juga dalam skala kosmik (jagad raya), tentang asal mula dan evolusi alam semesta.
Dalam masa perkembangannya, Revolusi Industri pada awal pertengahan abad ke-19 sangat berkembang pesat dimana kecanggihan teknologi berperan sangat penting bagi kehidupan manusia di mana pun. Setelah perkembangan perekonomian dan perluasan peta Bumi, Amerika Serikat mulai menonjolkan kekuatannya sebagai pemimpin Dunia, tetapi di sisi lain, di bagian Eropa khususnya Uni Soviet (yang pada saat ini kita kenal sebagai Rusia) juga mengalami perkembangan yang amat pesat. Akhirnya, karena terpendam dendam ketidakpuasan akhirnya tercetuslah Perang Dunia I , begitu pula semakin meningkatnya Militerisme, Nasionalisme, dan kekuatan politik, dan penghimpunan kekuatan Marxisme (paham anti-Kapitalisme yang dicetuskan oleh Karl Marx) turut berperan serta dalam revolusi abad tersebut. Dalam dunia Fisika juga terpendam ketidakpuasan yang segera menimbulkan sejumlah perubahan revolusioner dalam alam pandangan Fisikawan yang tampaknya sudah mapan itu.
Setiap hukum-hukum dan teori-teori Fisika klasik bukan hanya diterima dengan tangan terbuka oleh para Fisikawan lain, melainkan dengan pembuktian yang sangat ketat hingga mendapatkan hasil yang sangat teliti dan tepat, contohnya seperti hukum-hukum Newtonian, hukum-hukum Kepler, dll. Terdapat perbedaan yang signifikan dari Fisika Klasik dengan Fisika Modern, dimana jika dalam Fisika Klasik kita meninjau partikel-partikel yang bersifat Makroskopis, tetapi dalam Fisika Modern kita akan dikaitkan dengan partikel-partikel yang bersifat Mikroskopis dan berbagai perkembangan yang dimulai dengan teori relativitas khusus dan kuantum dimana bidang studi ini menyangkut penerapan kedua teori tersebut untuk memahami sifat atom, inti atom serta berbagai partikel penyusunnya, kelompok atom dalam berbagai molekul dan zat padat, juga dalam skala kosmik (jagad raya), tentang asal mula dan evolusi alam semesta.